RUANGPOLITIK.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Sumatera Barat (Sumbar) merupakan propinsi dengan indeks kebahagiaan terendah 2021.
Hal itu menjadi sorotan juga oleh Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, John Kenedy Azis, dan meminta pemerintah daerah menjadikan itu sebagai pelecut semangat.
Rilis dari BPS yang dikeluarkan pada hari Jumat (31/12/2021) itu, cukup membuat terkejut, mengingat kondisi Sumbar selama ini terlihat kondusif.
“Saya kaget juga. Kok Sumbar terendah. Padahal saya hampir tiap bulan bolak-balik ke dapil. Biasa saja, kondusif saja,” ujar John Kenedy Azis kepada RUANGPOLITIK.COM, Sabtu (1/1/2022).
Baca juga:
Sumbar Jadi Propinsi Paling Tidak Bahagia di 2021
Ketua DPP Partai Golkar tersebut tidak mengetahui poin-poin yang dijadikan penilaian, namun harusnya kondisi keamanan juga bisa dimasukkan.
“Harusnya dimasukkan juga kondisi keamanan, mengingat biasanya orang yang tidak bahagia itu, cenderung berbuat yang tidak-tidak. Kalau di Sumbar saya lihat kondusif-kondusif saja. Tidak terlihat adanya rusuh, panik atau resah masyarakatnya,” jelasnya.
Namun John juga meminta kepada pemerintah daerah, untuk menjadikan hasil survey sebagai pelecut semangat untuk bekerja lebih baik lagi.
“Gubernur, Bupati dan Walikota jangan sampai baper. Jadikan saja untuk pelecut semangat. Bekerja lebih baik lagi ke depan agar masyarakat semakin bahagia,” sambung putra asli Pariaman itu.
Baca juga:
PDIP Sindir Anies. Slogan ‘Bahagia Warganya’ Gagal Total
Melirik kepada poin-poin yang dijadikan acuan survey BPS tersebut, yaitu kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia), terlihat memang susah untuk diukur.
“Itu memang tergantung perasaan para responden yang di wawancara. Tingkat perasaaan dan kepuasan itu berbeda-beda tiap orangnya,” lanjutnya.
Kalaupun pelayanan kepada masyarakat juga menjadi acuan, itu juga bisa disebabkan oleh pandemi covid.
“Mungkin karena pandemi covid, pelayanan publik menjadi terabaikan. Ke depan pemerintah daerah harus meningkatkan. Termasuk untuk mempercepat vaksinasi, agar kondisi bisa lebih cepat kembali seperti sebelum covid,” pungkasnya.
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)