RUANGPOLITIK.COM – Ketum Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi santai hasil survey yang menyebutkan elektabilitasnya jeblok di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, sangat tidak mungkin orang NU lebih kenal dengan Erick Thohir melebihi mengenal Muhaimin Iskandar.
Dari rilis Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), yang melakukan survey di kalangan NU untuk calon-calon presiden, nama Muhaimin kalah dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Yenni Wahid bahkan dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Direktur CSIIS Moh Sholeh Basyari mengatakan, nama Erick Thohir menjadi pilihan warga NU, karena pendekatan yang cukup efektif.
“Kemunculan Erick Thohir masuk tiga besar survei, karena pendekatannya kepada komunitas NU cukup efektif,” ujarnya, Selasa (25/1/2022).
Basyari juga melihat, rendahnya elektabilitas Muhaimin Iskandar karena faktor Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang membawa NU menjauh dari PKB dan menghidupkan kembali semangat Gus Dur di NU.
Baca juga:
Survey CSIIS Erick Thohir Tumbangkan Cak Imin di Kalangan NU
Muhaimin sendiri menanggapi santai hasil survey CSIIS tersebut, bahkan dirinya mempertanyakan lembaga tersebut.
“CSIIS itu baru dengar aku. Itu organisasi apa?” kata Muhaimin bertanya balik kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
“Survei survei begitu, apaan tuh?! Nanti saya bikin sendiri. Saya tertinggi,” ujarnya sambil bercanda.
Menurut Muhaimin, hasil survey tersebut agak meragukan, karena tidak mungkin hasil survey Erick Thohir lebih tinggi dari dirinya.
“Coba, mana mungkin orang NU tidak kenal saya,” lanjutnya dengan tawa lepasnya.
Baca juga:
Pengamat: Wajar PBNU Geram, Cak Imin Bawa Nama Ulama NU Untuk Nyapres
Ditanya Deklarasi Capres, Tawa Prabowo Pecah
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku tidak terpengaruh dengan hasil surevy tersebut, dia akan tetap melakukan konsolidasi dan sosialisasi untuk pencapresan 2024 ke seluruh Indonesia.
Untuk informasi, pada hari ini Jumat (28/1/2022) Muhaimin Iskandar bersama Waketum PKB Ida Fauziah dan Jazilul Fawaid ke Ternate, Maluku Utara. (YON)
Editor: Bejo. S