RUANGPOLITIK.COM – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendatangi beberapa pasar tradisional di Propinsi Lampung.
Kehadiran Airlangga tersebut, mendapatkan sambutan dari pedagang dan mengeluarkan keluhan mereka.
Para pedagang sembako di Pasar Kangkung, Telukbetung, Kota Bandarlampung, mengeluhkan masalah minyak goreng (migor) yang saat ini langka.
“Belum betul harganya Pak, kalaupun ada barangnya yang kemasan, itu harga berada jauh dari harge eceran Rp 14.000 per liter,” ujar salah seorang pedagang kepada Airlangga, Sabtu (12/2/2022).
Sementara itu pedagang sembako lain, menyebutkan minyak goreng tersebut saat ini susah untuk didapatkan.
“Kata distributornya, gak ada barangnya,” ujarnya.
Menko Airlangga menampung semua keluhan pedagang itu, dan berjanji akan menindak lanjuti sampai ke produsen.
“Nanti kita cek lagi ya. Harusnya tidak ada yang menjual lebih dari harga yang telah ditetapkan pemerintah,” katanya.
Sementara untuk ketersediaan barang, Airlangga akan menelusiri lagi jalur distribusinya agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Hal yang sama juga menjadi perhatian Pemerintah Propinsi Lampung.
“Kita akan urus,” ujar Gubernur Lampung Arinal Junaidi kepada para pedagang.
Baca juga:
Terkait Harga Minyak Goreng. Fraksi PDIP: Menteri Jangan Pencitraan
Emak-emak Antusias Antre Minyak Goreng, Dilayani Erick Thohir
Kasus Omicron Melambung, Jokowi Kecewa dengan Airlangga
Jika Ingin Elektabilitas Naik, Airlangga Harus Lepas Jabatan Menteri
Pada kesempatan itu, Airlangga dan Arinal juga menyaksikan operasi pasar minyak goreng, yang disiapkan perusahaan swasta Sungai Budi Group.
Operasi pasar ini merupakan program dari penyalur atau distributor bahan pokok Lampung tersebut.
“Perihal kelangkaan minyak goreng kami akan mengadakan operasi pasar yang bekerjasama dengan Dinas Perdagangan 15 kabupaten/kota. Sampai dengan sore ini sudah ada 12 daerah yang menyatakan siap. Kami sudah berkomunikasi untuk segera menyusun jadwalnya,” ujar Divisi Pemasaran PT. Sungai Budi Group Agus Kurniawan. (HER)
Editor: Herman BM
(RuPol)