RUANGPOLITIK.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, mengkritik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani.
Hal tersebut diutarakan FX Hadi Rudyatmo kepada awak media, saat menanggapi pernyataan Puan Maharani dalam pidato saat berada di Kota Manado, Sulawesi Utara. Saat itu putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluhkan tidak disambut gubernur tersebut ketika berkunjung ke daerah.
“Puan belum memiliki sifat kedewasaan dalam berpolitik,”, ujar FX Hadi Rudyatmo
Baca Juga:
Abi Rekso: Duet Ganjar-Erick Terwujud, Pilpres 2024 Selesai
Imbas Insiden Desa Wadas Muluskan Anies pada Pilpres 2024?
FX Hadi Rudyatmo menilai gubernur yang dimaksud Puan adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Rudy menuturkah apabila benar demikian, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Ganjar untuk menjemput Puan saat berkunjung ke Jawa Tengah.
Menurutnya, Ganjar wajib menjemput jika dia merupakan Gubernur yang menjabat Ketua DPD PDIP Jateng dan memang diundang oleh Puan.
FX Hadi Rudyatmo pun mengatakan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP, tidak pernah ada kewajiban, bahkan ditugasi menjemput Puan Maharani. Hal itu lantaran selain bukan tugasnya, dirinya juga tidak pernah diundang untuk menjemput.
“Jadi saya sendiri kadang-kadang Mbak ini piye to (Mbak ini bagaimana sih), wong ini legislatif kok mewajibkan eksekutif jemput, gimana ceritanya,” imbuhnya.
Ketika ditanya momen perihal Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, bahwa saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.
Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.
“Sehingga Ganjar tak hadir, nanti hadir salah, jemput salah, dan tidak ada kewajiban Pak Ganjar jemput, Pak Ganjar pun ngalah,” ujarnya.
Berdampak pada PDIP?
Menurut Rudy adanya dinamika politik dengan segala polemiknya terkini tidak terlalu mengkhawatirkan akan berdampak pada PDIP, termasuk menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Saya yakin para kader di daerah yang tersebar di Indonesia terus giat bekerja,” tegasnya.
FX Hadi Rudyatmo pun mengibaratkan, para kader daerah bak lilin yang menyala, rela dibakar atau kiasan berjuang demi kepentingan orang banyak.
“Kalau PDIP perjuangan nggak khawatir, ini lilin di bawah ini kerja terus, nah elite politik itu jangan sampai memadamkan lilin yang di bawah, kita sudah semangat memenangkan 2024, lantas statement-statement-nya malah mengadu domba ini kan jadi nggak bener, padahal ideologi PDIP kita Pancasila di situ ada persatuan ada musyawarah,” pungkasnya. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)