RUANGPOLITIK.COM – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan kejadian dan arameter gempabumi di wilayah Talamau, Pasaman Barat (Pasbar) Sumbar diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ).
Berita Terkait:
Langkah Maju Wacana Daerah Istimewa Minangkabau
Mengenal Mulyadi Muslim, Calon Wawako Padang dari PKS
Komisi II: Segera Lakukan Pemilihan Wakil Walikota Padang
Dua Putra Limapuluh Kota Bersaing Kursi Wakil Walikota Padang
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pasaman Barat dengan skala intensitas VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ), Pasaman dengan skala intensitas V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI .
Gempabumi Susulan:
Hingga pukul 10.06 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 15 (lima belas) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4,2. Perlu diketahui bahwa, gempa utama M6,1 ini sebelumnya didahului 1 (satu) kali kejadian gempabumi pendahuluan ( foreshock ) dengan magnitudo M5,2.(AFI)
Sumber: BMKG
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)