RUANGPOLITIK.COM-Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) senafas dengan sikap Presiden Jokowi menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Hasto menuturkan sikap PDIP itu sejalan dengan sikap Presiden Jokowi. Mengingat penundaan pemilu berimplikasi kepada perpanjangan masa jabatan presiden.
Selanjutnya, Hasto menyebut PDIP merupakan partai yang taat dan patuh dengan konstitusi dan UUD 1945.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menyindir beberapa orang dekat Presiden yang memanfaatkan momentum negatif ini demi kekuasaan semata.
“Jadi orang di sekitar presiden ini, kami melihat tidak memahami kehendak presiden. Ketika kami menyampaikan sikap PDI Perjuangan, ini senapas dengan presiden,” ujar Hasto dalam diskusi daring, Kamis, 3 Maret 2022.
Hasto yakin dan percaya bahwa Jokowi dikenal sebagai pribadi yang konsisten selalu memegang teguh prinsipnya.
“Karena di dalam kultur kepemimpinan kita, seorang pemimpin itu kan diukur dari konsistensi dalam sikapnya,” ujar dia.
Menurut Hasto, sikap PDIP juga sesuai dengan keinginan rakyat yang tergambar dalam hasil survei ini.
“Dari survei LSI sangat jelas dan tidak perlu diragukan, PDI Perjuangan kokoh dan tidak ada ruang untuk penundaan pemilu. Baik dengan alasan ekonomi, pandemi atau pembangunan ibu kota negara,” tegas Hasto.
Berita Terkait:
Survei LSI: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Turun 66,3 Persen
Soal Wacana Penundaan Pemilu, Istana Punya Agenda Besar
Penolakan Lima Parpol, Gugurkan Wacana Penundaan Pemilu
Tolak Penundaan Pemilu 2024, Gerindra Susul Lima Partai Lain
Sementara itu, merujuk hasil paparan LSI, Hasto menyambut baik sebanyak 66,3 persen puas dengan hasil kinerja Presiden Jokowi. Apalagi LSI menyebut publik yang puas dengan kepemimpinan Jokowi lebih memilih pemilu tetap digelar di 202Hasto: Wacana Tunda Pemilu, PDI-P Senafas Sikap Presiden4.
“Masyarakat yang puas dengan presiden, mayoritas sekitar 60 persen atau lebih menyatakan lebih memilih untuk tetap melaksanakan pemilu tahun 2024 dan Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatannya di tahun 2024,” ungkap Djayadi Hanan.
Seperti diketahui, survei LSI ini dilakukan 25 Februari – 1 Maret 2022. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.
Survei dilakukan dengan metode simple random sampling melibatkan 1.197 responden. Memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tyo)
Editor: Setiono
(RuPol)