RUANGPOLITIK.COM-Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai pasangan Anies Baswedan dan Puan Maharani berpeluang berpasangan pada Pilpres 2022.
Ia menyebut, hal itu bisa terjadi disebabkan karena tiga faktor. Pertama, Puan akan diusung oleh PDIP yang tanpa berkoalisi dapat mengusung sendiri pasangan presiden. Karena itu, Puan dapat bebas memilih pasangannya pada pilpres 2024.
“Anies tentu layak berpasangan dengan Puan karena popularitas dan elektabilitasnya tinggi. Magnet Anies tentu dapat mendongkrak elektabilitas Puan bila mereka dipasangkan,” kata Jamiluddin, kepada RuPol, Jumat (25/03/2022).
Faktor kedua, pendukung Anies dan Puan dari segmen yang berbeda. Anies cenderung didukung kalangan Islam dan yang berpendidikan menengah atas, sementara Puan mendapat sokongan dari kelompok nasionalis.
“Jadi pendukung Anies dan Puan di atas dapat saling mengisi sehingga menjadi kekuatan,” paparnya.
“Akan tetapi, hal itu dapat terjadi bila Anies dan Puan dapat merukunkan para pendukungnya. Sebab, selama ini pendukung Anies dan Puan seperti minyak dan air yang sulit disatukan,”sambungnya.
Berita Terkait:
Disandingkan Dengan Anies untuk 2024, Ini Respon AHY
Elektabilitas Rendah, Pengamat: Puan Harus ‘Gaspoll’ Pencitraan
AHY dan Puan Maharani Tenggelam di Survey Key Opinion Leader
SMRC: Ganjar Tak Maju, Anies Dongkel Prabowo di Pilpres 2024
Karena itu, lanjut Jamiluddin meskipun dukungan kedua belah pihak relatif besar, tapi mereka berupaya saling meniadakan. Faktor ini tentu membuat dukungan terhadap Anies dan Puan justru akan mengecil.
Menurutnya, ini menjadi PR bagi Anies dan Puan untuk dapat menyatukan para pendukungnya. Jika mereka dapat menyatukan para pendukungnya, tentu pasangan Anies dan Puan dapat menjadi kuat pada pilpres 2024.
Dan terakhir, siapa yang akan menjadi calon presiden dan wakil presiden. Dilihat dari suara PDIP pada pileg 2019, tentu Puan yang layak menjadi capres. Dengan 128 kursi di DPR, pasangan ini akan langsung dapat diusung.
“Namun bila dilihat dari elektabilitasnya, tentu Anies yang layak menjadi capres. Puan harus berlapang dada menjadi cawapres,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menyebut, persoalan tersebut tampaknya akan menjadi ganjalan bagi Anies dan Puan untuk berpasangan. Namun bila hal ini dapat mereka kompromikan, maka pasangan ini akan kompetitif.
“Jadi tiga faktor tersebut dapat menjadi penentu jadi tidaknya pasangan Anies dan Puan diusung pada pilpres 2024. Kompromi tampaknya jqlan terbaik bila dua anak bangsa itu memang ingin dipasangkan,” imbuhnya. (AFI)
Editor: Andre
(RuPol)