RUANGPOLITIK.COM – Organisasi serikat buruh menolak tegas keputusan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka berencana menggelar demonstrasi di gedung DPR RI pada 6 September.
Diketahui. Presiden Jokowi telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Harga bahan terbaru ini berlaku mulai Sabtu, (3/9/2022).
Puluhan ribu buruh disinyalir akan melakukan aksi demo besar-besaran sebagai respon kenaikan harga BBM.
Aksi buruh di Jakarta akan terpusat di gedung DPR RI dengan tuntutan meminta pimpinan DPR RI memanggil Menteri Keuangan, Menteri ESDM, Menko Perekonomian, dan para menteri sehubungan dengan kebijakan perekonomian.
Berita Terkait:
Harga BBM Naik, Buruh Ancam Geruduk Gedung DPR
Partai Buruh Tolak Kenaikan Harga BBM: Pemerintah Mencari Untung
Jokowi Soal Alasan BBM Naik: Anggaran Subsidi BBM Bengkak
Tok! Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Jadi Rp10.000
Selain itu, aksi buruh terhadap penolakan kenaikan BBM juga bakal digelar serentak di 33 provinsi lainnya yang diorganisasi oleh Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang juga Presiden KSPI mengungkapkan beberapa alasan penolakan kenaikan harga BBM. Pertama, kenaikan BBM itu akan menurunkan daya beli yang sekarang ini sudah turun 30 persen dan akan turun lagi menjadi 50 persen.
Kedua, kenaikan harga BBM tersebut dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Sehingga, kesan Said Iqbal, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.
“Buruh juga menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat,” ujar Said dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Minggu (4/9/2022).
Naiknya harga BBM dinilai mempengaruhi juga dianggap berpengaruh inflasi sehingga upah buruh tidak kunjung meningkat. (ZSR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)