Mahasiswa pun tidak luput dari kritikan Moeldoko. Kata dia, para mahasiswa dan sejumlah pihak terkait yang turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi
RUANGPOLITIK.COM –Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan masyarakat dapat menerima kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, terutama yang selama ini disubsidi oleh pemerintah.
Lama tak terlihat di publik, kehadiran kembai Moeldoko sontak membuat netizen geleng-geleng kepala. Pasalnya, dia mengatakan masyarakat bisa terima kenaikan harga BBM, karena tidak melihat ada situasi kritis.
Buktinya, Imbuh Moeldoko, setelah pemerintah menaikkan harga BBM, pihaknya tidak mendapati situasi kritis di tengah masyarakat.
Mahasiswa pun tidak luput dari kritikan Moeldoko. Kata dia, para mahasiswa dan sejumlah pihak terkait yang turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Apa yang dilakukan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat yang unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM menunjukkan adanya demokrasi yang berjalan, menurut Moeldoko.
“Bapak Jenderal yang terhormat…. Mahasiswa yg demo itu mewailkili ke kritisan masyarakat. Rakyat kere bukannya ndak mau demo tapi lebih pentingin bagaimana anak2 bisa makan!…Ngerti apa ora? Makan kemrin bayat sekarang, memangnya ente yg hartanya gak habis 10 turunan,” singgung akun @jumai***.
Sementara itu, akun @sofia***, mempertanyakan kembali pernyataan Moeldoko. Kata dia, yang paling kritis imbas kenaikan BBM itu para pengangguran miskin umur 35 tahun ke atas.
“mereka sdh tdk bisa diterima kerja krna sdh mentok Diumur paling dpt kerja serabutan itupun klw ad,” ujar akun @sofi***.
“Matanya Buta , Hatinya Kosong , Telinganya Tuli , 40 tahun kou Hidup dengan fasilitas Negara bersama keluargamu , bagaimana kou merasakan Krisis ekonomi ? Utek dipakai!!!,” ujar @kimm***.
“mainnya ke bawah pak,diatas memang semua hal tidak tampak dengan jelas,semua terlihat kecil dan spele,” tulis @reyn***.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu menyebut kenaikan harga BBM bersubsidi beberpaa waktu lalu dapat di terima oleh masyarakat.
Bahkan Moeldoko menyebut masyarakat dapat menerima dengan baik kenaikan harga BBM tersebut.
“Dari sisi kenaikan energi, kenaikan BBM, masyarakat juga bisa menerima dengan baik. Saya tidak melihat bahwa ada sebuah situasi yang kritis di tengah-tengah masyarakat,” ucap Moeldoko dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (29/9/2022).
“Ada di kota-kota bergejolak atau apa itu demo itu sesuatu yang hidup dalam sebuah negara demokrasi,” sambungnya.
Mantang Panglima TNI ini pun menyebut jika pengguna BBM bersubsidi 80% nya adalah orang mampu.
Sehingga masa aksi, khususnya mahasiswa yang turun kejalan itu memperjuangkan orang-orang kaya.
“Jadi teman-teman mahasiswa, turun ke jalan itu sebagian juga memperjuangkan orang-orang kaya. Ini juga harus dipahami teman-teman mahasiswa itu. Kalian turun ke jalan, kalian berkeringat, berdarah-darah, yang kalian perjuangkan juga orang kaya,” tandasnya.
“Karena subsidi itu ternyata banyak dinikmati oleh orang kaya. Tolong ini dipahami dengan baik,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)