Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi melawan kandidat capres yang sama yaitu, Prabowo Subianto. Jokowi kemudian mengatakan berikutnya adalah jatah Prabowo
RUANGPOLITIK.COM —Presiden Joko Widodo (Jokowi) melempar kode soal Pilpres dengan mengatakan bahwa tahun 2024 adalah jatahnya Prabowo Subianto.
Jokowi mulanya menyinggung soal perjalanannya menuju RI-1 yang dimulai dari Wali Kota Solo selama dua periode.
Kemudian memenangkan Pilkada DKI tahun 2012 dan maju bertarung pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang,” ujar Jokowi ketika menghadiri perayaan HUT ke-8 Partai Perindo di iNews Tower, dikutip dari channel YouTube Partai Perindo yang tayang pada Senin (7/1/2022).
Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi melawan kandidat capres yang sama yaitu, Prabowo Subianto. Jokowi kemudian mengatakan berikutnya adalah jatah Prabowo.
“Kemudian di dua kali pemilu Presiden menang. Mohon maaf Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi turut mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia sudah masuk ke tahun politik.
Ia menekankan bahwa yang terpenting ialah menjaga persaingan secara sehat antar-partai.
“Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antar partai saling memuji, jadi didengarkan juga enak,” katanya.
“Antar-politisi saling memuji, antar-partai saling muji, itu didengar enak, rakyat juga segar,” ujar Jokowi melanjutkan.
Sementara itu, Lembaga survei Indekstat merilis hasil terbaru survei elektabilitas terhadap 10 tokoh potensial sebagai capres pada Pemilu 2024.
Survei ini dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Mantan Gubernur DKI Anies Baswedan masih menempati tiga teratas tokoh dengan elektabilitas tertinggi.
Ganjar mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan persentase 28,1 persen. Prabowo dengan perolehan elektabilitas 22,1 persen dan Anies Baswedan 17,3 persen.
Selain ketiga nama itu, ada pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang masuk karena mengalami peningkatan elektabilitas dalam beberapa bulan terakhir menjadi 8,7 persen.
Kemudian Sandiaga Uno 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,9 persen, Puan Maharani 2,6 persen, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) 1,6 persen, Erick Thohir 1,1 persen dan terakhir Airlangga Hartarto 0,3 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)