RUANGPOLITIK.COM — Peta persaingan pillpres untuk menggaet pemilih semakin ketat. Pasalnya kandidat capres yang diusung dan parpol memberi pengaruh yang saling mengikat.Tak dipungkiri, sosok figur capres ini yang akhirnya membuat pilpres 2024 masih terlihat senyap.
Karena baru capres Anies Baswedan yang berani mengambil porsi bertarung lebih awal, sedang parpol lain masih condong mengamati situasi.
Menurut hasil Lembaga Survei Independen (LSI) pada minggu ketiga November 2022, memperlihatkan rasio elektoral PDIP masih dipemuncak sebagai partai penguasa. Namun perubahan justru ada pada partai Gerindra dan Demokrat yang mengalami pergeseran.
Pemilihan umum (Pemilu) menjadi perhatian yang disoroti publik menjelang tahun pemilu 2024, oleh karenanya Lembaga Survei Independen (LSI) melakukan survei, salah satunya terkait elektabilitas partai politik.
“Pada survei bulan November ini, peringkat pertama ditempati oleh PDI Perjuangan dengan 18,2 persen, posisi kedua ditempati oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 14,1 persen, yang menyalip Partai Gerindra yang nyaris stagnan di dua survei sebelumnya dengan elektabilitas 11,8 persen,” ungkap Direktur Riset
LSI Fathur Rahman dalam keterangannya, Selasa (29/11).
Selama bulan April dan Agustus posisi kedua masih di duduki oleh Gerindra. Namun sejak partai Demokrat masuk dalam wacana parpol pendukung Anies perubahan mulai terlihat membuat elektabilitas Demokrat juga ikut berpegaruh.
Namun saat ini, pada survei ketiga di November tahun 2022 ini, Partai Demokrat berhasil menyalip di posisi kedua, disusul oleh Partai Gerindra pada posisi ketiga, keempat ditempati oleh Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Selanjutnya di posisi keempat ditempati oleh Partai NasDem dengan 8,2 persen, posisi kelima ditempati oleh PKS 7,4 persen, di posisi keenam di tempati oleh Partai Golkar dengan elektabilitas 7,2 persen, dan ketujuh ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 4,6 persen elektabilitas,” ungkap Fathur Rahman.
Editor: Ivo Yasmiati