RUANGPOLITIK.COM–Walikota Blitar Santoso buka suara terkait penangkapan eks Walikota Blitar Samanhudi. Samanhudi diketahui terlibat dalam perampokan rumah dinas (rumdin) wali kota Blitar Desember lalu.
Peristiwa perampokan yang terjadi jelang akhir tahun kemarin di rumah dinas Walikota Blitar, Jawa Timur berhasil diringkus polisi.
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengatakan, dari perampokan yang terjadi pada 12 Desember 2022 itu, kelima perampok menggarong uang maupun barang senilai total Rp 730 juta. Uang hasil merampok itu lantas dibagi rata.
“Kemudian yang bersangkutan (MJ otak perampok) mendapatkan bagian uang Rp 140 juta. Kemudian tiga buah jam tangan merek Guess,” ujar Totok di Mapolda Jatim, (12/1/2023).
Santoso berterima kasih kepada polisi yang telah berkeja keras mengungkap kasus perampokan rumdinnya. Dia juga berharap suasana Kota Blitar tetap kondusif pascapenangkapan Samanhudi.
“Terima kasih kepada Polda Jatim, yang penting kita tetap jaga kondusifitas Kota Blitar lebih-lebih jelang Pileg, Pilkada, maupun Pilpres 2024. Saya berharap Kota Biltar tetap aman dan kondusif,” kata Santoso kepada wartawan selepas acara wisuda UNU di Puri Perdana Hotel, Blitar, Sabtu (28/1/2022).
Santoso percaya penanganan kasus perampokan tersebut ditangani secara profesional. Saat ini masih ada 2 orang pelaku yang masih dikejar polisi.
“Peristiwa yang menimpa saya sudah ditangani dengan profesional dalam hal ini Polda, melalui Dirkrimum, maupun Kapolres Blitar dan jajarannya setapak demi setapak menguak peristiwa yang kami alami. Kami bersabar, 2 pelaku masih dikejar. Identitasnya udah diketahui tapi kami tunggu, semoga segera terkuak,” tambahnya.
Disinggung soal hubungannya dengan Samanhudi, Santoso menjawab tak ada masalah. Santoso mengaku menghargai Samanhudi.
“Baik, hubungan (dengan Samanhudi) baik. Saya menghargai beliau. Ketika Beliau jadi wali kota, saya wakilnya. Beliau di dewan, saya jadi sekwannya,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)