Meski masih proses evakuasi, sebanyak sembilan orang korban longsor belum ditemukan. Upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan, dengan dukungan tambahan oleh tujuh alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan personel tambahan dari TNI dan Polri
RUANGPOLITIK.COM —JSepekan longsor di Natuna, jumlah korban jiwa pun terus mengalami peningkatan seiring dengan makin berkembangnya proses pencarian.
Bencana yang menimpa Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada 6 Maret 2023 lalu, telah menyebabkan 46 warga meninggal dunia.
Data tersebut dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu, 12 Maret 2023. Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut korban longsor terdiri dari 24 laki-laki dan 22 perempuan.
Meski masih proses evakuasi, sebanyak sembilan orang korban longsor belum ditemukan. Upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan, dengan dukungan tambahan oleh tujuh alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan personel tambahan dari TNI dan Polri.
“Cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan, dan evakuasi,” ucap Abdul.
Sebanyak 2.240 warga terdampak longsor masih tinggal di pengungsian. Berdasarkan data dari Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna tercatat sebanyak 436 orang mengungsi di PLBN.
Sedangkan 605 orang mengungsi di Desa Payak, 136 orang mengungsi di Desa Batu. Sebanyak 238 orang mengungsi di SMA N 1 Serasan, sebanyak 432 orang mengungsi di Pelimpak, dan 393 orang mengungsi di Airnusa.
Pengungsi belum diperkenankan untuk mendiami rumah mereka, dan disarankan tinggal di pengungsian. Berdasarkan rekomendasi dari BNPB dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ada kekhawatiran longsor susulan.
Jenazah korban longsor dikuburkan secara massal
Korban longsor di Pulau Serasan langsung dikuburkan secara massal. Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin mengungkapkan bahwa tak semua jenazah yang ditemukan tim evakuasi, bisa dikenali oleh pihak keluarga.
Achmad mengungkapkan masih banyak korban yang tertimbun material tanah longsor. Kedalaman tanah yang longsor diperkirakan mencapai empat meter selama beberapa hari.
Untuk membantu masyarakat, TNI AD mendirikan dapur umum di Pulau Serasan. Dapur umum ini melayani kebutuhan makan bagi kurang lebih 1.100 orang relawan. Danbekang menurunkan sebanyak 21 personel sejak 9 Maret 2023 kemarin.
“Kami khusus meyalani kebutuhan relawan dan pendukung kurang lebih 1.100 orang, dapur ada dua satu lagi untuk pengungsi satu lagi untuk relawan dan pendukung,” ucap Wakil Komandan Danbekang I/5.A Tanjungpinang Mayor (Jba) Mujur Sitompul.
Selain dari Dandbekang, posko pangan juga mendapat bantuan dari masyarakat serta BNPB. Sedangkan untuk menu selalu disesuaikan dengan bahan yang ada.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)