RUANGPOLITIK.COM — Pertamina Patra Niaga mengungkapkan bahwa kapal MT Christin pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terbakar di perairan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meledaknya Kapal Sewaan Pertamina MT Kristin membuat Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK meminta kepada perusahaan BUMN tersebut memastikan aspek keamanan kapal tanker pengangkut BBM, gas, dan minyak mentah.
Amin mengatakan insiden kecelakaan yang dialami Pertamina, mulai dari kebakaran kilang minyak, kebakaran depo BBM di Plumpang, hingga kebakaran kapal tanker pengangkut BBM semestinya membuat Pertamina mawas diri.
“Diperlukan adanya evaluasi dan audit fasilitas milik Pertamina untuk mencegah kejadian serupa,” tegasnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (27/3).
Ia meminta Jangan sampai pasokan BBM untuk masyarakat terganggu. Pertamina harus memastikan terjaminnya pasokan BBM untuk wilayah Lombok dan sekitarnya.
“Apalagi 2-3 pekan lagi masyarakat sudah memulai aktivitas mudik lebaran,” kata Amin
Ia mengatakan upaya pengamanan kapal tanker penting dilakukan untuk mencegah adanya kerugian. Selain itu Pertamina juga harus memastikan tidak adanya tumpahan minyak dilokasi terbakarnya kapal tersebut.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, pencemaran akibat tumpahan minyak tentu merugikan nelayan yang biasa melaut di perairan di lokasi dan sekitarnya.
“Selain menyebabkan merosotnya pendapatan nelayan, tumpahan minyak bisa mengganggu ekosistem di perairan, bahkan membunuh biota laut di dalamnya. Namun, sejauh ini pihak Pertamina sendiri menjamin tidak ada tumpahan minyak akibat insiden tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, MT Kristin yang terbakar merupakan kapal tanker sewaan milik PT Hanlyn Jaya Mandiri. Kapal buatan tahun 1986 itu disewa oleh anak usaha PT Pertamina, yakni PT Pertamina International Shipping (PIS). (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)