Lebih lanjut kata dia, keputusan tersebut tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan Parpol yang tergabung dalam koalisi.
RUANGPOLITIK.COM – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman blak-blakan terkait penyebab orang-orang yang ada di belakang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) marah kepada Anies Baswedan.
Dibeberkan Benny, sedikitnya ada dua hal yang membuat para kader Demokrat marah kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Pertama, dia sendiri yg minta Ketum Demokrat AHY jadi Cawapres, tertulis tangan,” ujar Benny dalam cuitan Twitternya (2/9/2023).
Tambahnya, di saat yang sama diam-diam Anies mengajak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk dijadikan Cawapres.
“Namun di saat yg sama diam-diam mengajak Ketum PKB Cak Imin jadi Cawapresnya dan dideklarasikan,” lanjutnya.
Lebih lanjut kata dia, keputusan tersebut tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan Parpol yang tergabung dalam koalisi.
“Tidak pernah dikomunikasikan dan dibicarakan dengan pimpinan Parpol Koalisi lainnya,” ungkapnya.
Dikatakan Benny, jika ada sesuatu hal dalam koalisi mestinya dibicarakan dengan duduk bersama. Didiskusikan dan diselesaikan.
“Selalu ada jalan. Itu adabnya. Kedua, diam-diam pak Anies membubarkan secara sepihak Koalisi perubahan dan membentuk Koalisi baru dengan melibatkan PKB,” tukasnya.
Menurut Benny, keputusan tersebut merupakan bentuk sepihak yang dilakukan Anies dan NasDem.
“Ini juga sepihak. Tidak pernah bicarakan soal ini dengan Partai Demokrat. Bak kata pepatah, datang tampak muka pulang tampak punggung. Demokrat begitu saja dicampakkan,” tandasnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu mengutip perkataan Presiden Jokowi. Tidak ada lagi ada dan kesantunan di antara sesama anak bangsa.
“Itu yang hilang. Masuk akal jika para kader marah. Kalo ndak marah malah aneh,” kuncinya.
Sebelumnya, usai ramai Cak Imin menjadi wakil Anies Baswedan, SBY mengatakan Anies dan Partai Nasdem tidak jujur dan amanah.
Hal itu dikatakan SBY menanggapi duet Anies Baswedan-Cak Imin yang diputuskan sepihak pada 29 Agustus lalu.
Dia merasa keduanya tidak jujur dan amanah karena mengingkari hal yang disepakati, dan tak memegang komitmen.
Di sisi lain, SBY bersyukur ditikung dan ditinggalkan Partai NasDem dan Anies saat ini.
Artinya, manuver tersebut tak terjadi sehari sebelum batas pencalonkan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurutnya, Partai Demokrat mendapat pertolongan dari Allah. Oleh sebab itu dia meminta semua orang bersyukur.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tiba-tiba dikabarkan telah sepakat dan menyetujui untuk melakukan kerja sama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kesepakatan politik itu bahkan menyebut, Anies Baswedan bakal diduetkan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Kabar adanya kesepakatan politik itu diungkap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 KPP, Teuku Riefky Harsya, yang diumumkan melalui akun instagram Partai Demokrat, pdemokrat.
“Dalam kapasitas saya, baik sebagai Sekjen Partai Demokrat maupun sebabagi Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, saya ingin menyampaikan situasi terkini,” kata Teuku Riefky mengawali surat berlogo Partai Demokrat, tertanggal 31 Agustus yang diposting di Instagram.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)