• Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Iklan Iklan Iklan
Home Round Up

Pilpres 2024, Bisakah Prabowo-AHY Menang Jika Maju?

by Ruang Politik
15 September 2023
in Round Up
412 26
DPP Demokrat Benarkan AHY Bakal Temui Prabowo/Ist

DPP Demokrat Benarkan AHY Bakal Temui Prabowo/Ist

469
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar keputusan itu, Demokrat merasa ditikung dan dikhianati, sebab mereka mengklaim bahwa Anies pada 25 Agustus 2023 telah meminta AHY untuk mendampinginya sebagai Cawapres.

RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berpotensi untuk bergabung ke kubu Prabowo Subianto usai partainya hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada Jumat, 1 September 2023.

Posisi Demokrat ini membuat banyak orang berandai-andai bagaimana jika AHY jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024 mendatang? Sebelumnya, Demokrat tergabung dalam KPP bersama NasDem dan PKS untuk mendukung kemenangan Anies Baswedan sebagai Capres.

RelatedPosts

Peta Koalisi Pilpres 2024 Bergeser?

Prabowo Duet Ganjar di Pilpres 2024?

Kuliah Ganjar di UI: Layanan Publik Pakai AI hingga Singgung TKA China

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023)/Antara
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023)/Antara

Namun, Demokrat memutuskan meninggalkan KPP usai Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, mengumumkan pinangannya kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Iman sebagai Cawapres untuk Anies.

Mendengar keputusan itu, Demokrat merasa ditikung dan dikhianati, sebab mereka mengklaim bahwa Anies pada 25 Agustus 2023 telah meminta AHY untuk mendampinginya sebagai Cawapres.

Bakal Calon Presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Silaturrahmi /AP
Bakal Calon Presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Silaturrahmi /AP

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menilai, langkah NasDem dan Anies Baswedan itu merupakan tindakan yang melebihi batas moral dan etika dalam politik hingga disebut sebagai “It is really ugly”.

“Saya mengerti, kita semua mengerti, politik itu memang penuh siasat, penuh taktik, dan caranya banyak; tetapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini, menurut saya, melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik.

Ya, kasar, kalau bisa menggunakan istilah dalam Bahasa Inggris it is really ugly,” ujar SBY. Berakhirnya dukungan kepada Anies menjadikan posisi Demokrat terbuka untuk bergabung ke dua kubu bakal Capres lainnya, yaitu Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

SBY dalam konferensi persnya menyatakan bahwa Demokrat sudah mendapat ajakan dari kubu Ganjar maupun kubu Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi mereka.

Meskipun begitu, hingga saat ini Demokrat belum menentukan pilihannya, tampaknya mereka masih menimbang ke kubu mana haluan politik mereka akan digantungkan dalam Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku merasa terhormat dikunjungi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Ist
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku merasa terhormat dikunjungi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Ist

Bagaimana Potensi AHY Jadi Cawapres Prabowo? Majunya AHY sebagai Cawapres Prabowo sangat mungkin terwujud, sebab sudah banyak sinyal keterbukaan dan ajakan bergabung dari kubu Prabowo untuk Demokrat.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyatakan pada Selasa, 12 September 2023, jika Demokrat bergabung, mereka akan menyambutnya.

Kata dia, ini akan menambah kekuatan basis konstituen dan akan menambah peluang kemenangan. Viva juga menuturkan apabila Demokrat bergabung, mereka juga memiliki hak untuk mengajukan AHY sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo. Pasalnya, Viva bilang, dalam kubu Prabowo setiap partai pengusung memiliki andil dalam musyawarah penentuan Cawapres untuk Prabowo.

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut akan ada tambahan satu partai politik (parpol) yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Prabowo Subianto/Ist
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut akan ada tambahan satu partai politik (parpol) yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Prabowo Subianto/Ist

Seperti Golkar yang menjagokan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto, PAN yang mengusung Erick Thohir, dan PBB yang mendorong Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra. Dia juga mengatakan bahwa perkara Cawapres nanti akan dibahas bersama secara mufakat, kolektif, nyaman, aman, dan penuh dengan rasa kekeluargaan.

Sebelumnya, sinyal positif juga diberikan SBY dalam siaran persnya pada Jumat, 1 September 2023 di Cikeas. Menurut SBY, ajakan kepada pihaknya disampaikan langsung oleh Prabowo kepada dirinya dengan cara dan sikap yang baik.

“Pak Prabowo, beliau datang ke Pacitan, menemui saya dan menyampaikan juga ajakannya,” ujar SBY. “Saya harus jujur, bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia demokrasi. Ajakannya saya dengarkan juga tulus dan serius,” ungkapnya.

Jika ditilik ke belakang, pada Pilpres 2019 lalu, Demokrat juga pernah memiliki sejarah dalam mendukung Prabowo, tapi kala itu kubu Prabowo harus meneguk kekalahan dari Joko Widodo.

 

Tidak hanya itu, jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat juga menjadikan nilai tawar AHY cukup diperhitungkan. Sehingga, melihat dari berbagai aspek yang telah disebutkan, kemungkinan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-AHY bukan mustahil terjadi.

Mengukur Kekuatan AHY Bila Jadi Cawapres Prabowo Merujuk hasil survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan dari sejumlah lembaga survei, AHY cukup konsisten menduduki posisi atas dalam bursa kandidat Cawapres.

Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat juga menjadikan nilai tawar AHY. Mengingat posisi Demokrat yang saat ini bebas dari koalisi manapun, kerja sama politik Demokrat dan kubu Prabowo diprediksi tidak akan mengalami kendala. Namun, bukan berarti bisa dengan mudah menyodorkan AHY sebagai Cawapres.

Pasalnya, partai pendukung Prabowo juga ingin mengincar posisi tersebut. Apabila AHY dan Prabowo sepakat maju bersama, setidaknya akan ada dua simulasi yang akan terjadi. Pertama, duet Gerindra dan Demokrat.

Kedua, koalisi empat partai yang terdiri dari Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN. Jika AHY-Prabowo maju bersama dan tidak mendapat dukungan partai lain, maka kedua tokoh akan mendapat dukungan 132 kursi atau sama dengan 22,96 persen.

Jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal ambang batas presidensial atau presidential threshold. Saat ini Gerindra memiliki 78 kursi atau 13,57 dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI. Sementara itu, Demokrat mengantongi 54 kursi atau sama dengan 9,39 persen.

Sebagaimana tertuang dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017, Capres dan Cawapres harus didukung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki setidaknya 115 kursi di DPR RI atau 20 persen dari jumlah parlemen.

Selanjutnya, simulasi yang sangat mungkin terjadi adalah koalisi empat partai yaitu Gerindra, Demokrat, Golkar, dan PAN. Tapi tentu, sebelum ini terwujud akan ada sejumlah kesepakatan dan dinamika politik di dalam internal koalisi.

Dalam hal ini Prabowo dan AHY harus mampu meyakinkan semua partai koalisi untuk mendukung kemenangan mereka.

Grafis perolehan suara Parpol Parlemen/Repro
Grafis perolehan suara Parpol Parlemen/Repro

Dengan asumsi kesepakatan seluruh partai dalam koalisi kubu Prabowo, maka akan terbentuk kekuatan dengan rincian perolehan kursi di DPR RI sebagai berikut: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 78 kursi (13,57 persen) Partai Demokrat: 54 kursi (9,39 persen) Partai Golongan Karya (Golkar): 85 kursi (14,78 persen) Partai Amanat Nasional (PAN): 44 kursi (7,65 persen) Total: 261 kursi (45,39 persen).

Namun, perlu diingat untuk meningkatkan peluang kemenangan dalam Pilpres 2024, tidak cukup melihat perolehan kursi dalam koalisi. Faktor elektabilitas atau tingkat keterpilihan menjadi hal yang sangat krusial.

Pada akhirnya, pasangan Capres dan Cawapres yang akan memenangkan Pilpres 2024 adalah mereka yang mampu mendulang suara terbanyak.

Elektabilitas AHY Sebagai Cawapres Prabowo Ada sejumlah indikator yang menjadi pertimbangan partai pendukung Capres untuk menentukan wakilnya, di antaranya jabatan di parpol, kursi parpol, kekuatan di akar rumput, hingga elektabilitas atau tingkat keterpilihan.

Merujuk hasil survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan dari sejumlah lembaga survei, AHY cukup konsisten menduduki posisi atas dalam bursa kandidat Cawapres, bersaing dengan nama lain.

Lembaga survei Polling Institute baru-baru ini merilis hasil elektabilitas atau tingkat keterpilihan kandidat Cawapres simulasi 19 nama terbuka. Simulasi ini dilakukan secara keseluruhan berdasarkan tokoh kandidat Cawapres tanpa terbatas pasangan Capres.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah memaafkan Moeldoko atau tindakannya berusaha membegal Partai Demokrat/Ist
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah memaafkan Moeldoko atau tindakannya berusaha membegal Partai Demokrat/Ist

Hasilnya, AHY berada pada posisi ketiga dengan persentase 9,8 persen. Dia kalah dengan Erick Thohir yang menduduki posisi pertama dengan 15,1 persen dan Ridwan Kamil di posisi kedua dengan 14,2 persen.

Polling Institute melakukan surveinya dengan menyasar 1.201 responden. Pengambilan sampel dalam survei menggunakan teknik acak nomor telepon atau random digit dialing (RDD).

Wawancara dilakukan melalui sambungan telepon dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

 

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: AHYKoalisi ParpolPrabowo Subianto
Previous Post

Kader Golkar Ini Anggap Dukungan ke Prabowo Capres 2024 Ilegal

Next Post

Presiden Jokowi dan Andi Amran Sulaiman Bertemu di Istana Selama 1 Jam, Bahas Apa?

Ruang Politik

Next Post
Andi Amran Sulaiman bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/9/2023)/Ist

Presiden Jokowi dan Andi Amran Sulaiman Bertemu di Istana Selama 1 Jam, Bahas Apa?

Recommended

Pengacara PT Indobuildco Amir Syamsudin memberikan keterangan pers di Ombudsman/Ist

Kuasa Hukum Hotel Sultan Laporkan PPKGBK ke Ombudsman Republik Indonesia

14 jam ago
Partai Buruh akan melakukan longmarch jalan kaki Bandung-Jakarta. /Antara

Buruh Rencanakan Aksi Besar di MK Kawal Putusan UU Cipta Kerja

19 jam ago

Trending

Jusuf Kalla/Ist

Acara Ulang Tahun Luhut, JK: Tolong Warga Rempang

1 hari ago
Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab atau Husin Shihab./Instagram/@husinshihab

Tak Gentar Lawan Koalisi Gemuk, Relawan Ganjar: Kita Butuh yang Berpengalaman

2 minggu ago

Popular

PKS Batal Hadir Deklarasi Anies-Muhaimin, Kemungkinan Ada Poros Keempat?

PKS Batal Hadir Deklarasi Anies-Muhaimin, Kemungkinan Ada Poros Keempat?

4 minggu ago
H. Muhammad Thohir, pengusaha papan atas nasional, Ayah Boy Thohir dan Erick Thohir/RuPol

Mengenal H Teddy Thohir, Pengusaha Nasional yang Lengket dengan Masjid

9 bulan ago
Foto Erick Thohir

Foto Erick Thohir Keturunan Tionghoa Tersebar, Lukman Edy: Benar, Tapi Isi Narasi Fitnah

2 tahun ago
Jusuf Kalla/Ist

Acara Ulang Tahun Luhut, JK: Tolong Warga Rempang

1 hari ago
Ramai dibicarakan salah satu menteri mencekik dan kemudian menampar salah satu wakil menteri sebelum rapat kabinet./Tangkapan Layar

Heboh! Diduga Menteri Tampar dan Cekik Wamen sebelum Rapat Kabinet

2 minggu ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini

Copyright © 2022 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In